Minggu, 21 Agustus 2022

Universalitas Nilai Islam Pada Generasi Millenial Era Digital

     

sumber gambar : republika.co.id.

        Kajian mengenai sejarah peradaban Islam telah melalui dan mengalami beberapa periode, pada tiap periode selalu menampilkan nilai-nilai universalisme Islam dalam berbagai aspek kehidupan yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi umat muslim pada era abad saat ini.

Ajaran islam seyogianya senantiasa menampilkan kultur yang dinamis konstruktif dan produktif, serta diharapkan mampu mendeklarasikan sebagai ajaran yang membawa kebaikan untuk semua, tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun. Orang-orang islam seharusnya memahami dan mengembangkan pikirannya akan adanya kemajemukan di dalam masyarakat. Sejalan dengan hal itu harus adanya rasa saling menghormati dan menghargai antarsesama manusia tanpa pandang suku agama ras dan antar golongan. Ajaran ini tidak hanya ada di agama Islam saja, namun harus ada di semua agama lainnya yang menanamkan akan nilai-nilai universalitas dasar yang mengajarkan kedamaian, saling menghargai, kesopanan, etika dalam bermasyakat dan bernegara.

Saat ini generasi millenial menjadi perbincangan yang hangat di kalangan masyarakat dari berbagai aspek, misalnya pendidikan, teknologi, maupun budaya dan moral. Millenial atau yang disebut generasi Y, mengutip rumahmillennials.com, merupakan sekelompok orang yang dilahirkan setelah generasi X, ini berarti orang yang lahir antara tahun 1980 sampai dengan tahun 2000-an. Merujuk pada pengertian tadi, generasi muda itu sekarang berumur 17- 42 pada tahun ini. Millenial dianggap spesial karena generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal yang berkaitan dengan teknologi.

Tidak dipungkiri berkembang pesatnya teknologi, apalagi berbasis digital banyak literasi-literasi yang dimuat di berbagai platform media. Dikutip dari inet.detik.com, ada 143,26 juta orang pengguna internet dari jumlah 262 juta penduduk Indonesia. Maka lebih dari separuh penduduk Indonesia memiliki gawai yang terhubung ke internet secara langsung.

 Orang dengan mudah mencari dan mengambil informasi tersebut. Tak jarang kebanyakan isinya mengandung ujaran kebencian, radikalisme, provokasi untuk membelah pecah umat, dan lain-lain.

Sebagai generasi millenial yang melek dengan teknologi, sepatutnya penggunaan digital dikelola dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Salah satunya adalah menggunakan untuk sarana kampanye dengan memproduksi konten-konten nilai-nilai berdakwah yang humanis dan menyuarakan narasi-narasi damai. Untuk melakukan hal itu, setidaknya ada sembilan nilai dari Gus Dur yang dapat dijadikan sebagai acuan yang dapat diterima semua kalangan masyarakat.

Sembilan nilai itu adalah : ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kesatriaan dan kearifan tradisi.

Islam sudah memaparkan dalam berbagai manifestasi penting, tidak lain adalah dalam ajaran-ajarannya. Ajaran Islam yang mencakup aspek akidah, syariah dan akhlak (biasanya diartikan norma kesusilaan dan etika hidup), menonjolkan perhatian yang besar terhadap persoalan kemanusiaan. Ini dapat dilihat dari maqasid al-syariah yang sifatnya al-dharuriyyat yaitu;  menjamin keselamatan agama, badan, akal, keturunan, harta dan kehormatan. Selain itu, Islam juga menampilkan nilai-nilai kemasyarakatan yang luhur sebagai tujuan dasar syari'ah yaitu; keadilan, ukhuwwah, takaful, kebebasan dan kehormatan. Disamping hal tersebut, kita harus memelihara dalam tiga hubungan, Habl min Allah (hubungan dengan Tuhan), Habl min al-naas (hubungan dengan sesama manusia), dan Habl min al-alam (hubungan dengan alam dunia) untuk mencapai keteraturan dan kestabilan dalam hidup.

Universalitas Nilai Islam Pada Generasi Millenial Era Digital

       sumber gambar : republika.co.id.          Kajian mengenai sejarah peradaban Islam telah melalui dan mengalami beberapa periode, pada...